Selasa, 24 Desember 2013

Kematian September



Apa yang dibawa oleh angin bulan September ini, Sayang
Adalah gumpalan dari bagian diriku yang bernama kerinduan atas kamu
Yang kupintal dari benang-benang asa, lebih dari 1000 hari lamanya
Lalu kuterbangkan saat kau perlahan mulai menjauh, semakin menjauh
Yang tersisa hanya bayang hitam tubuhmu dalam gayut kelopak mataku.

Apa yang dibawa oleh hujan bulan September ini, Sayang
Adalah rantai janji yang perlahan terkikis, terlarut menjadi butir butir karat    
Meninggalkan bau besi yang mengganggu penghidu, mual mengoyak lambungku
Lalu termuntahkan saat aku kembali memaksa membentuk rangkaian aksara
Yang tersisa hanya dedak, menolak untuk bahkan bertatap dengan kornea mataku      

Gumpalan rindu dan untaian janji yang dulu mengikat

Bertarung dalam September yang tak lagi bersahabat
Kupikir ia tak pernah sudi berteman dengan kata jahat
Hingga September menjelma sosokmu, cinta yang khianat.

1000 hari lalu
Katamu. Ini tak akan lama, Sayang
Kaupintal saja rindumu dan kau terbangkan bersama angin hingga menggapaiku.
1000 hari lalu
Bisikmu. Ini hanya akan sejenak, Sayang
Kaujalin saja janjiku, bentangkan sebagai jembatan jarak antara kita yang terlalu.

1000 hari kemudian. 
Apa yang dibawa oleh dingin bulan September, Sayang
Adalah bongkahan mengeras dari sesuatu yang dulu berdetak dalam dadaku
“Tak lagi menghela dengan leluasa. Satu dua tiga sebentar lagi ia mati,” pikirmu
Sayang, kebenaran telah menempaku, melindungi dengan teramat mumpuni
Yang tersisa hanya aku, tak lagi tunduk pada sorot palsu dari kedua bola matamu.

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar